Kucing itu, seperti engkau,
perasaan yang piatu. Atau
sebaliknya. Sama saja. Hati ini,
seperti rumah panti, yang tak
membetahkan dan hanya sesekali
engkau ingin singgah.
Aku adalah penunggu yang tak
ramah, dan tak pernah punya
bekal waktu untuk merawat cinta
yang liar. Aku selalu lapar, rakus
pada jarak jauh, dan itu
membuat aku selalu pergi,
bergairah.
Tak ada daging seremah, atau
sisa tulang yang tak terkunyah,
tak ada kuah tumpah. Hati ini,
taman bermain terbengkalai.
Rumput sudah tinggi. Di situ,
aku suka sembunyi, bersama
seekor tupai liar, dan engkau tak
akan datang sebagai perambah.
0 komentar:
Posting Komentar