Akhir dari Laboratorium Matahari
Diluncurkan pada 20 Agustus 1977, Voyager 2 telah dikirim untuk mempelajari ruang angkasa dan sekitarnya. Hanya setelah 30 tahun kemudian, voyager 2 telah mencapai apa yang telah diketahui sebagai termination shock. Matahari secara konsisten memuntahkan partikel-partikel keluar kesemua arah, seperti partikel ini yang bergerak memasuki Matahari, mereka juga seperti solar wind. Angin ini mendorong kembali menuju plasma antar bintang yang ada sepanjang Bimasakti.
Akhir dari Matahari, solar wind akhirnya memulai kehilangan arah dan kecepatanya turun sampai pada kecepatan suara, dan menghasilkan gelombang berbentuk bola yang diketahui sebagai serangan dari arah depan. Lebih dari 30 tahun setelah hari peluncuran, diantara 31 Agustus dan 1 September pada akhir tahun, Voyager 2 melewati berbagai serangan gelombang, dan menangkap hasil terbaik dari informasi di dalam proses tersebut.
Edisi minggu ini dari Nature memuat seri dari lima dokumen, ditambah sebuah berita dan pembahasan tentang artikel, mengenai data yang dikirim oleh Voyage 2 saat melewati serangan gelombang. Ketika Voyager 1 melintasi wilayah-wilayah luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir, dari perhitungan telemetry dapat diketahui terjadi kesalahan saat pengiriman data ke bumi, untuk itu Voyager 2 menjadi harapan yang realistis untuk observasi ruang angkasa luar (hingga tahun-tahun yang akan datang). Sejak dari pemberitaan memeriksa sedikit perbedaan tipe dari ukuran, sejak Voyager 2 telah mempunyai kemampuan plasma sensor, detektor medan magnetik, dan sebuah tempat dari peralatan lainnya, sehingga dapat secara langsung mengirim banyak data ke bumi.
Satu perbedaan diantara observasi dan data yang diperoleh Voyager 1 bahwa Voyager 1 melihat anomali dari sinar cosmik seperti mendekati gelombang, dan ini bukan merupakan puncak ketika melewati gelombang tersebut. Voyager 2, pada tulisan yang lain, melihat fakta-fakta dari anomali sinar cosmik, jadi ini tetap menjadi misteri sampai sekarang.
Voyager 2 telah melewati serangan gelombang yang menggambarkan sebuah kemajuan besar untuk mengenali geografis dari matahari. Semenjak tidak ada data yang dikirimkan dari Voyager 1, ini menggambarkan satu-satunya kemungkinan yang realistik bagi manusia untuk mendapatkan data langsung dari wilayah ruang angkasa untuk tahun-tahun yang akan datang. Bila mungkin menghasilkan dampak dari solar wind, dalam waktu dekat di dalam heliopause akan memberikan perubahan untuk mengirim kembali informasi yang telah dipunyai.Penulis : Andi Gunawan
FTI - Universitas Atmajaya
0 komentar:
Posting Komentar