Siapa bilang untuk meraih sukses harus menunggu usia tua? Siapa bilang untuk menjadi kaya dan mempunyai harta benda melimpah harus menempuh hari-hari yang sangat panjang dan melelahkan? Ternyata, sukses, kaya dan terkenal bisa diraih saat masih muda dan tidak memerlukan waktu yang panjang dan melelahkan. Merry Riana misalnya. Wanita energik ini ketika usianya menginjak 24 tahun sudah berhasil menjadi milyuner. Tidak tanggung-tanggung kesuksesan itu diraih tidak di negerinya sendiri, Indonesia, melainkan di Singapura.
“Saya sukses seperti sekarang karena keterpaksaan,” ujar Merry menjawab pertanyaan Host Kick Andy, Andy F.Noya. Menurut Merry ia terpaksa mengungsi ke negeri jiran Singapura karena saat itu Jakarta sedang dilanda kerusuhan Mei 1998. Merry yang kala itu tidak cakap berbahasa Inggris dan tidak banyak uang benar-benar prihatin. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya di Nanyang Technological University Singapura dan menggondol gelar insinyur, Merry memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Ia mulai merangkak sebagai sales dari bermacam barang. Namun berkat keuletan dan ketabahan, Merry yang kini menjadi Duta Produk LG di Asia ini bisa meraih sukses dan mendirikan Merry Riana Organization bersama teman-temannya.
Sementara Putu Putrayasa mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia, MURI karena prestasinya di bidang pendidikan. Pemuda kelahiran Sumbawa, 17 Desember 1976 ini mendirikan sebuah perguruan tinggi di Baturaja, Sumatera Selatan ketika berusia 26 tahun. Putu, yang lahir dari keluarga miskin mendirikan perguruan tinggi karena “dendam pribadi”.
“Saya anak petani miskin. Ayah saya terpaksa menjadi kusir delman untuk mendapatkan tambahan uang. Saya dan adik-adik kesulitan untuk meneruskan sekolah yang lebih tinggi”, kata Putu yang pada usia 22 tahun mempunyai beberapa toko komputer yang omzetnya mencapai miliaran rupiah. Saat ini Putu sering keliling Indonesia untuk membagikan ilmu kewira-niagaan berdasarkan pengalaman pribadinya.
Dari Bogor dilaporkan, seorang pemuda yang masih berusia 26 tahun sudah menjadi pengusaha properti. Dan, usaha properti berupa komplek perumahan itu benar-benar ia rintis dari bawah, bukan perusahaan warisan orangtua. Pemuda itu adalah Elang Gumilang. Elang yang mempunyai bakat wiraswasta sejak kuliah di Institut Pertanian Bogor itu tertarik menekuni bisnis perumahan karena kagalauan hatinya.
“Saya sangat sedih ketika melihat banyak warga kita yang tidak mempunyai tempat tinggal. Bahkan saya sering melihat saudara-saudara saya itu tidur di kolong jembatan dan di gerobak-gerobak pemulung,” ujar pemuda yang lahir di Bogor pada 6 April 1985 itu sedih.
Itulah sebabnya bersama teman-temannya ia bertekad mendirikan perusahaan kontraktor untuk membangun rumah bagi orang yang tidak mampu.
Jangan menganggap sebelah mata bisnis pulsa elektrik. Banyak orang menganggap remeh bisnis pulsa elektrik karena keuntungannya sangat kecil, yaitu “hanya” seribu rupiah per transaksi.
Tapi di tangan Febrian Agung Budi Prasetyo bisnis pulsa elektrik omsetnya bisa mencapai milyaran bahkan trilyunan rupiah. Febrian, pemuda asal Solo, Jawa Tengah yang saat ini berusia 27 tahun itu berhasil menjadi milyuner muda. Febrian yang mengaku anak seorang sopir Bus Damri itu berhasil menemukan sistem penjualan pulsa elektrik yang sangat efektif. Servernya bisa melayani transaksi sampai satu juta transaksi perhari. Dan, ia berhasil merekrut ribuan agen pulsa elektrik dengan sistem multi level marketing dari Sabang ningga Merauke.
Apa yang dilakukan beberapa narasumber Kick Andy di atas adalah benar-benar menimbulkan decak kagum. Masih muda, kaya dan menciptakan peluang kerja. Kami berharap setelah nonton episode Kick Andy ini akan muncul entrepeneur-entrepeneur muda yang ulet, tangguh dan tidak cengeng.
“Saya sukses seperti sekarang karena keterpaksaan,” ujar Merry menjawab pertanyaan Host Kick Andy, Andy F.Noya. Menurut Merry ia terpaksa mengungsi ke negeri jiran Singapura karena saat itu Jakarta sedang dilanda kerusuhan Mei 1998. Merry yang kala itu tidak cakap berbahasa Inggris dan tidak banyak uang benar-benar prihatin. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya di Nanyang Technological University Singapura dan menggondol gelar insinyur, Merry memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Ia mulai merangkak sebagai sales dari bermacam barang. Namun berkat keuletan dan ketabahan, Merry yang kini menjadi Duta Produk LG di Asia ini bisa meraih sukses dan mendirikan Merry Riana Organization bersama teman-temannya.
Sementara Putu Putrayasa mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia, MURI karena prestasinya di bidang pendidikan. Pemuda kelahiran Sumbawa, 17 Desember 1976 ini mendirikan sebuah perguruan tinggi di Baturaja, Sumatera Selatan ketika berusia 26 tahun. Putu, yang lahir dari keluarga miskin mendirikan perguruan tinggi karena “dendam pribadi”.
“Saya anak petani miskin. Ayah saya terpaksa menjadi kusir delman untuk mendapatkan tambahan uang. Saya dan adik-adik kesulitan untuk meneruskan sekolah yang lebih tinggi”, kata Putu yang pada usia 22 tahun mempunyai beberapa toko komputer yang omzetnya mencapai miliaran rupiah. Saat ini Putu sering keliling Indonesia untuk membagikan ilmu kewira-niagaan berdasarkan pengalaman pribadinya.
Dari Bogor dilaporkan, seorang pemuda yang masih berusia 26 tahun sudah menjadi pengusaha properti. Dan, usaha properti berupa komplek perumahan itu benar-benar ia rintis dari bawah, bukan perusahaan warisan orangtua. Pemuda itu adalah Elang Gumilang. Elang yang mempunyai bakat wiraswasta sejak kuliah di Institut Pertanian Bogor itu tertarik menekuni bisnis perumahan karena kagalauan hatinya.
“Saya sangat sedih ketika melihat banyak warga kita yang tidak mempunyai tempat tinggal. Bahkan saya sering melihat saudara-saudara saya itu tidur di kolong jembatan dan di gerobak-gerobak pemulung,” ujar pemuda yang lahir di Bogor pada 6 April 1985 itu sedih.
Itulah sebabnya bersama teman-temannya ia bertekad mendirikan perusahaan kontraktor untuk membangun rumah bagi orang yang tidak mampu.
Jangan menganggap sebelah mata bisnis pulsa elektrik. Banyak orang menganggap remeh bisnis pulsa elektrik karena keuntungannya sangat kecil, yaitu “hanya” seribu rupiah per transaksi.
Tapi di tangan Febrian Agung Budi Prasetyo bisnis pulsa elektrik omsetnya bisa mencapai milyaran bahkan trilyunan rupiah. Febrian, pemuda asal Solo, Jawa Tengah yang saat ini berusia 27 tahun itu berhasil menjadi milyuner muda. Febrian yang mengaku anak seorang sopir Bus Damri itu berhasil menemukan sistem penjualan pulsa elektrik yang sangat efektif. Servernya bisa melayani transaksi sampai satu juta transaksi perhari. Dan, ia berhasil merekrut ribuan agen pulsa elektrik dengan sistem multi level marketing dari Sabang ningga Merauke.
Apa yang dilakukan beberapa narasumber Kick Andy di atas adalah benar-benar menimbulkan decak kagum. Masih muda, kaya dan menciptakan peluang kerja. Kami berharap setelah nonton episode Kick Andy ini akan muncul entrepeneur-entrepeneur muda yang ulet, tangguh dan tidak cengeng.
0 komentar:
Posting Komentar