Pejuang-pejuang Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) melancarkan serangan baru untuk menguasai kota Sirte, setelah mereka dipukul mundur pasukan Moamar Gaddafi. Pejuang-pejuang NTC itu menghimpun kembali kekuatan hari Sabtu dan melancarkan serangan baru terhadap kota kelahiran Gaddafi itu, dan diserang balik oleh tentara mantan pemimpin Libya itu dengan tembakan roket dan artileri.
Pejuang-pejuang NTC juga mendapat perlawanan sengit di Bani Walid, kubu pertahanan lain Moamar Gaddafi. Keberadaan mantan pemimpin itu belum diketahui.
Namun, kantor berita Reuters mengutip jurubicara Gaddafi, Musa Ibrahim, mengatakan, Gaddafi masih di Libya. Ibrahim hari Sabtu juga mengatakan bahwa lebih dari 350 orang tewas di Sirte dalam serangan udara NATO yang menghancurkan rumah-rumah rakyat. Klaim itu belum dikukuhkan secara independen.
Sementara itu, Turki mengatakan sedang mengirim 22 ton bantuan kemanusiaan ke Bani Walid dengan payung-payung udara. Pemerintah Turki mengatakan, bantuan itu untuk warga sipil di kawasan yang perlu dibantu secepatnya.
Hari Jumat, PM Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Libya untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah yang belum berpengalaman itu. Dia bertemu dengan pemimpin NTC Mustafa Abdel Jalil.
Presiden Amerika Barack Obama berencana akan bertemu dengan Jalil pekan depan di sela-sela sidang Majelis Umum di New York untuk pembicaraan yang kata Gedung Putih akan terfokus pada rencana NTC untuk masa peralihan pasca Gaddafi.
Dewan Keamanan PBB telah mencabut sebagian sanksi dan melonggarkan yang lainnya terhadap Libya, beberapa jam setelah kursi negara itu di Majelis Umum diberikan kepada Dewan Transisi Nasional.
Dewan Keamanan PBB menyetujui dengan suara bulat hari Jumat untuk mencabut sanksi-sanksi terhadap beberapa bank dan perusahaan Libya dan melonggarkan yang lainnya untuk membantu pemerintah sementara negara itu menstabilkan dan membangun kembali Libya. Dewan Keamanan juga menyetujui pembentukan misi PBB di Libya.